
Pembuatan kamus bahasa Jepang
 telah dimulai sekitar 1300 tahun yang lalu ketika banyak pendeta Budha 
yang mempelajari kitab-kitab suci yang berbahasa China. Kamus-kamus 
Jepang pada saat itu diadaptasi dari. kamus-kamus kanji China.
Masa masa penting yang mempengaruhi perkembangan kamus bahasa Jepang yaitu pada masa Heian, Kamakura dan Muromachi (1603-1867) sampai perkembangan kamus bahasa Jepang modern yaitu pada masa Edo sampai dengan masa Tokugawa (1603-1867).
Sekitar abad ke 4 merupakan awal 
perkembangan sistem tulisan Jepang yang berasal dari kanji China 
.Sedangkan pada abad ke 7 merupakan perkembangan kamus bahasa Jepang yang berasal dari kamus kanji China yang dibawa dan disesuaikan dengan karakter kebudayaan Jepang .
Penyusunan kamus bahasa Jepang semakin berkembang pada masa Heian,
 ketika agama Budha dan kebudayaan China mulai memasuki Jepang. Selama 
Masa Kamakura dan Muromachi teknologi percetakan di Jepang berkembang 
cukup pesat, penyusunan kamus sudah mulai dicetak dalam kertas-kertas 
 yang terbuat dari bahan kulit kayu.
Pada tahun 1543-1650 Jepang mulai 
membuka diri dari dunia luar terutama dengan negara-negara Eropa yang 
masuk melalui jalur pelayaran dan perdagangan beserta para pendeta 
sebagai pembawa misi keagamaan. Dan di tahun 1603-1604 telah diterbitkan
 kamus pertama dwibahasa Jepang-Portugis.
Pada masa Sakoku ( 
1641-1853) karena situasi politik Jepang menutup diri dari dunia luar , 
tetapi hanya mengadakan hubungan dengan negara Jerman saja. Sehingga 
kamus yang terbit pada masa itu hanya kamus bahasa Jepang-Jerman.
Kamus dwibahasa Inggris Jepang pertama diterbitkan pada masa berakhirnya masa Edo. Oleh Misionaris Inggris Walther H. Medrus yang mengadakan perjalanan ke Jepang.
Alih aksara Hepburn dilakukan oleh Pendeta James Curtis Hepburn,
 sebagai pencipta alih aksara bahasa Jepang ke dalam abjad Latin yang 
pertama kali digunakan Hepburn sewaktu menyusun kamus bahasa 
Jepang-Inggris edisi ke-3 terbitan tahun 1887. Perkumpulan Romanisasi 
Aksara Jepang atau Romajikai merupakan organisasi yang pertama kali 
mengusulkan sistem Hepburn di tahun 1885.
Kokugo Jiten adalah 
kamus bahasa Jepang-Jepang, disebut juga kamus bahasa Jepang tunggal 
artinya bahasa penjelasannya masih  dalam bahasa Jepang. Pada umumnya  
digunakan oleh sekolah-sekolah di seluruh negeri Jepang.
Sedangkan Nihongo Jisho adalah kamus bahasa Jepang
 yang disertai dengan penjelasan bahasa asing, pada umumnya banyak 
digunakan oleh para pembelajar bahasa Jepang atau orang di luar negara 
Jepang .
Daijiten adalah kamus 
besar bahasa Jepang yang disusun Oleh Shimonaka dengan penerbit 
Heibonsha pada tahun 1934-1936. Edisi pertama berisi 700.000 kosa kata 
yang disertai dengan cara pengucapan Jepangnya.
Nihon Kokugo Daijiten 
diterbitkan pada tahun 1972-1976 oleh penerbit Shogakukan, kamus 
tersebut berisi 500.000 kosa kata. Kamus ini lebih modern daripada 
Dainkai atau Daijiten.
Kamus istilah (terminologi)  Jepang disebut juga Senmon Jiten
 yang berisi istilah-istilah secara khusus yang digunakan pada 
bidang-bidang tertentu. Didalamnya disajikan kosa kata dari berbagai 
disiplin ilmu, misalnya istilah teknik, kedokteran dan lain sebagainya.
Pada sekitar tahun 1980 mulai populer Denshi Jisho atau Denshi Jiten disebut  juga kamus eletronik. Kamus elektronik adalah  kamus yang berbasis komputer yang bisa dibawa kemana-mana karena ukurannya yang kecil.
Untuk kamus elektronik
 berbasis bahasa Jepang, jenis kamus ini dilengkapi dengan alat pembaca 
CD-ROM untuk menambah perbendaharaan katanya, serta mampu berfungsi 
untuk pengecek ejaan (spelling-checker). bisa berupa berupa software atau CD-Rom.
berikut screenshotnya :
Bagaimana ? tertarik untuk memiliki Kamus Bahasa Jepang ? atau Software Kaijin dictionary ?
Segera Hubungi LPK Hinomaru
 
 
 
 
 

